Komisi Antikorupsi Tegaskan Proses Hukum Berjalan Progresif dan Transparan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan komitmennya dalam menuntaskan penyelidikan dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Melalui Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, lembaga antirasuah itu mengimbau semua pihak yang dipanggil agar bersikap kooperatif selama proses pemeriksaan berlangsung.
“Kami tentunya mengimbau kepada siapa pun pihak-pihak yang diundang dan dimintai keterangan terkait perkara KCIC ini agar kooperatif serta menyampaikan informasi, data, dan keterangan yang dibutuhkan,” ujar Budi dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Baca Juga : “Juventus Tantang Cremonese, Era Baru Dimulai Bersama Pelatih Anyar“
KPK Terus Minta Keterangan dari Berbagai Pihak
Budi menjelaskan, penyelidikan proyek kereta cepat Whoosh terus berjalan secara bertahap dengan memanggil sejumlah pihak yang memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Pemeriksaan ini, menurutnya, bertujuan untuk menelusuri secara mendalam dugaan penyimpangan anggaran dan tata kelola proyek.
Ia menambahkan, kerja sama dari pihak-pihak yang dipanggil sangat diperlukan agar proses penyelidikan dapat berlangsung efektif. Tanpa dukungan penuh dari berbagai pihak, proses hukum berisiko terhambat dan memperlambat penegakan keadilan.
“Kerja sama yang baik menjadi kunci agar penyelidikan bisa berjalan efektif dan progresif,” tegasnya.
Proyek Strategis yang Jadi Sorotan Publik
Proyek kereta cepat Whoosh merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp114 triliun, yang melibatkan kerja sama antara Indonesia dan China. Meski telah beroperasi secara resmi sejak Oktober 2023, proyek ini masih menyisakan sejumlah pertanyaan publik, terutama terkait aspek pembiayaan, efisiensi anggaran, dan transparansi kontrak.
KPK sebelumnya menerima berbagai laporan masyarakat dan temuan internal yang diduga mengarah pada potensi penyimpangan dana dalam proses pembangunan maupun operasional proyek. Oleh karena itu, lembaga ini menilai penting untuk melakukan penyelidikan menyeluruh agar setiap penggunaan anggaran negara dapat dipertanggungjawabkan.
Sejumlah Pihak Telah Bersikap Kooperatif
Dalam proses yang sudah berlangsung beberapa pekan, Budi menyebutkan sebagian besar pihak yang dipanggil telah menunjukkan sikap kooperatif. Mereka memberikan keterangan dan menyerahkan dokumen pendukung sesuai kebutuhan tim penyelidik.
“Sejauh ini, pihak-pihak yang dipanggil telah bersikap kooperatif dalam memberikan keterangan. Ini menjadi langkah positif dalam penyelidikan perkara ini,” ungkap Budi.
Ia menambahkan bahwa tim penyelidik KPK tidak menemukan kendala berarti dalam proses pemeriksaan, baik dari segi administrasi maupun substansi keterangan. Namun, Budi menegaskan bahwa penyelidikan masih akan terus berjalan untuk memperdalam analisis terhadap aliran dana, perjanjian kontrak, dan laporan keuangan proyek.
Penelusuran Terus Diperluas oleh Tim Penyelidik
Menurut Budi, tim KPK masih menelusuri sejumlah pihak lain yang dianggap memiliki informasi relevan, baik dari kalangan pemerintah, perusahaan pelaksana, maupun pihak swasta yang terlibat dalam rantai pasokan proyek. Tujuannya untuk memastikan setiap tahapan pembangunan Whoosh sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan bebas dari praktik korupsi.
“Tentunya ini masih akan terus berjalan karena tim masih menelusuri pihak-pihak lain guna mengumpulkan keterangan yang dibutuhkan dalam tahap penyelidikan,” jelasnya.
KPK menegaskan tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan. Penyelidikan dilakukan secara hati-hati dengan mengedepankan bukti yang valid dan dapat diverifikasi. Pendekatan ini, kata Budi, sejalan dengan prinsip profesionalisme lembaga dalam menangani kasus besar yang melibatkan proyek strategis negara.
Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Prioritas
Dalam konteks pemberantasan korupsi, proyek besar seperti Whoosh menjadi perhatian karena melibatkan dana publik dalam jumlah besar dan kerja sama lintas negara. Oleh sebab itu, transparansi dan akuntabilitas menjadi fondasi utama yang ingin dijaga oleh KPK dalam setiap langkah penyelidikan.
Lembaga antikorupsi tersebut juga bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kementerian BUMN, untuk memastikan hasil penyelidikan selaras dengan audit keuangan dan evaluasi proyek pemerintah.
“Prinsip kami adalah memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan. Setiap rupiah yang digunakan dalam proyek strategis harus bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Budi.
Respons Publik dan Harapan Ke Depan
Kasus penyelidikan Whoosh menjadi sorotan publik karena proyek ini dianggap sebagai simbol kemajuan transportasi nasional. Namun di sisi lain, masyarakat menuntut agar transparansi dan integritas pelaksanaan proyek benar-benar dijaga.
Sejumlah pengamat hukum menilai langkah KPK melakukan penyelidikan merupakan bentuk akuntabilitas terhadap proyek besar yang menyedot perhatian nasional. Mereka berharap lembaga antirasuah dapat bekerja independen dan terbuka terhadap temuan yang diperoleh, tanpa intervensi politik atau kepentingan kelompok tertentu.
Penutup: Komitmen KPK dalam Menjaga Kepercayaan Publik
KPK menegaskan akan terus melanjutkan penyelidikan proyek Whoosh dengan profesional dan transparan. Dukungan serta keterbukaan informasi dari para pihak diharapkan dapat mempercepat proses penegakan hukum dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antikorupsi.
Baca Juga : “Dugaan Korupsi Whoosh Dinilai Berkaitan dengan Kerugian Negara“




